Selasa, Desember 07, 2010

maafkan aku

maafkan aku cinta...
membuatmu merindukan aku
seperti kemarin dan lalu

kasihku,
rasa yang membelenggu
yang datang pada siang itu
menyiksaku...
aku berada dalam kuasanya

maafkan aku...
atas malam yang tak sempurna
tak bisa dijadikan kenangan

aku tak berubah, jika kau ingin tau
hatiku tetap tertuju padamu
aku hanya perlu waktu
melepas belenggu dan mengikisnya

lalu tak akan ada lagi yang halangi aku
untuk terus bisa mencintaimu
dan membiarkan cinta saja
yang akan tumbuh setiap hari
untukmu..

Selasa, November 30, 2010

terimakasih cinta

Petang ini,
kudapati sorot matamu penuh cinta
senyum manis menambah warna
lautan rindu bergejolak di sana
menggurat pada wajah penuh pesona

Kupeluk,
jika kau dengar jantungku bertalu
irama yang sama dengan gejolak lautan matamu
semakin erat kupeluk engkau
di sepanjang tepian menuju malam

Kusadari,
kasihmu tiada tara...
berdiri tegak tanpa ragu
memberiku cinta yang tak pernah kuduga
dan pelangi pada langit waktuku

Terimakasih cinta

Sabtu, November 20, 2010

rahasia rasa

sebelum kututup hari ini
ingin kuberitau kepadamu
satu hal yang kusimpan rapat
haram untuk terucapkan
karena tak ingin nodai bibir
yang selalu kau kecup lembut
meski kadang rasakan durinya menancap
sampai malam ini aku cukup bertahan
untuk berusaha tidak meringis nyeri
terutama saat cerita dimulai
dan layar terkembang lebar
seperti film tanpa sensor

ohhh tidak, aku tak bisa ucapkan...
kuhanya berharap tak berjumpa
dengan rasa yang mampu goyahkan
apa yang telah kubangun bersamamu

nyeri itu akan kalah
dengan cintamu padaku

bukan bayangan

Cinta,
bukan bayangan, khalayan apalagi ilusi
kini saatnya tiba meretas semu
yang mampu menggetarkan sunyi
dimana dua hati mampu bertemu

hasrat,
maka sua adalah kunci paling indah
terlukis jelas pada mata yang kelam
rindu pun terlepas bagai anak panah
lalu saling berpagut membuai malam

tak lelah,
menyusuri pematang bercampur deru
hendak menyempurnakan gemuruh asmara
serta menggenggam bulir-bulir cinta
agar segeralah menetes buih-buih madu

cinta,
biarkan malam ini melekat pada memori kalbu
dimana kita arungi lautan canda dan cumbu
dan sejuta peluk memenuhi riak-riak nadimu
kemudian terciptalah kawah rindu yang baru

Kamis, November 18, 2010

wahai kerinduan

saat kerinduan pada titik puncaknya
dan berdiri pongah gagah
seakan menghina dan mengejek
pada hati yang tak mampu menyangganya

tak bisa kuselami mengapa
berjaya ditengah-tengah gulana
tak sanggup kupadamkan merahnya
menjalar dan membakar jiwa

wahai kerinduan,
mengapa kau datang begitu rupa
tak lihatkah aku tertatih bersamamu
yang selalu menghampiriku...

biarkan aku bersahabat denganmu
agar tak hanya air mata
yang senantiasa datang
katakan, bila ingin berjumpa denganku

wahai kerinduan,
malam ini aku benar-benar tak sanggup
terlalu lelah aku berjalan
pada titian hari ini...

engkau begitu angkuh melenggang,
memaksa dan porak porandakan kalbuku
hingga aku tak kuasa menolakmu
dan aku terpenjara padamu..

wahai kerinduan...

Rabu, November 17, 2010

hari ini penuh sesak

cinta,
hari ini penuh dengan sesak
ia mengalir penuhi ruang nalarku
memadati rasa yang timbul tenggelam

kata rindu yang kau tulis
makin membuat tersiksa
tak kuasa bagaimana harus bertahan
kemudian hanya tangis sebagai jawaban
sungguh tak berdaya

hingga hari merambat pada malam
seolah tanpa tulang yang menopang
melangkah gontai, mengais pada tepian
galau mengiringi kebekuan

cinta,
hadirlah...
pada hati yang penuh bara
sapamu bagai sang bayu
dapat memberi kesejukan

Minggu, November 14, 2010

jika aku bersamamu

jika aku bersamamu malam ini...
menemani lilin-lilin
yang telah siap akan kau tiup
berteman dengan senyummu
dan menatap sinar matamu
atau mendengarkan cerita
mengalir di setiap kata
yang meluncur dari bibirmu

jika aku bersamamu malam ini...
menanti hari baru
dengan tak bosan memandangimu
menyentuh tiap sisi wajahmu
sambil berharap, meski aku tau
harapan hanyalah harapan...

Sabtu, November 13, 2010

menunggu salam

mataku tetap bertahan
menunggu jawaban
akan sebuah salam
yang teriring saat berjalannya malam

hingga pada titik batas
antara harapan dan putus asa
aku tak sanggup menanti sendiri
aku berlari pada yang Ilahi

tidak banyak, hanya satu
: kata-katamu untukku malam ini :
agar sunyi hatiku
jauh dari gulana

cinta,
kutunggu hingga esok pagi
aku tak mau mimpi
karena hanya menumpuk sedih

Selasa, November 02, 2010

kejujuranmu

badai dan hujan
membelah bumi kita
kejujuranmu

daun pun luruh
disapu angin jauh
kau sayang aku

ranting berserak
melintang pada jalan
taukah engkau

aku juga sayang padamu

Selasa, September 14, 2010

lolongan kepedihan

mendengar suaramu ....
dinding harapku makin terkelupas
mengiris sisi hati yang mendamba
hampa menari-nari dalam relung hati

terhempas dari asa yang terkoyak
kuraba nadiku berdenyut lemah
kutatap langit-langit kosong
kuharap ada jawab disana
atas sebuah tetesan air mata
dan sayatan pada malam ini

membuatku tak henti bertanya
pada lorong-lorong sepi
kemanakah jiwa?
kemanakah nyawa?
mengapa hanya ini yang ada
lolongan kepedihan...

inspirasiku

ketauilah,
kau sumber inspirasiku
banyak ilham dalam sinarmu
apalagi di kedalaman bola matamu

taukah engkau,
barisan abjad darimu selalu kunanti
sungguh ajaib karena kemudian
kalimatmu memberi semangat

kubalas pula dengan hati dan jiwa
bacalah cinta,
agar kau tau,
hati dan jiwaku terpaut padamu

disitulah kita mencumbu dalam diam
memeluk dalam keheningan
saat mata kita sama-sama terpejam
kita bisa rasakan kekuatannya

Senin, September 13, 2010

rahasia hati Nadia

Sore kala itu, masih ingat dalam ingatan Nad. Di pojok sebuah rumah makan mini yang ada di bandara Soekarno Hatta, habiskan waktu bersama Rei. Tak bosan-bosannya Nad memandangi wajah Rei dan ia telah temukan keindahan. Bertemu, berbincang dan berdekatan dengan Rei, seperti mimpi saja. Seperti angannya waktu itu...

Nad tak akan salah dengan yang sudah dilakukan. Ingin bertemu Rei dan saat inilah kesempatannya. Seperti di meja judi, bisa menang bisa juga kalah. Karena saat memintanya hanya dalam hitungan kurang dari 4 jam dari check in time. Karena bisa saja, Rei menolak. Mendadak. Yahhh gimana tidak mendadak Rei, keraguanlah yang menghalangiku. Apakah engkau mau meluangkan waktu untukku? Itu saja yang menjadi kegundahanku, batin Nad saat itu.

Pupus semua bayangan semu itu, selamat datang kegembiraan. Dan sore itu -menjelang sore tepatnya- tak bisa dibayangkan sinar yang terpancar dari wajah Nad. Nad tau isi hatinya, seperti yang dulu pernah ia simpan. Rei sudah mengetahuinya, Rei sudah tau rahasia yang disimpannya.

menembus gemuruh


Menembus guyuran dari langit, sore itu tepat 17.15. Gemuruh langit sama derunya dengan gemuruh di dadaku sesore tadi. Hanya satu inginku sekarang, bertemu jagoan kecilku.

Berkejar-kejaran dengan hujan, aku memacu gas roda duaku sekencang yang bisa kulakukan. Tapi tetap saja tak bisa kencang-kencang amat. Aku hanya ingin segera sampai rumah dengan selamat dan bahagia.

Semakin deras ketika sampai di rumah. Kurebus air untuk bersihkan badan mengkilat campur air tawar. Sekali pandang, kulihat jagoan kecilku sedang tiduran. Ntah apa yang ada dalam benak pikirannya. Yang pasti hatinya masih galau, kutahu itu. tugasku sekarang adalah membuatnya tenang.

Selesai mandi, siap berbincang dari hati ke hati dengannya.. Ada trik khusus, aku tidak perlu harus to the point, kuajak tertawa dan bercanda.. Saling memeluk adalah obat mujarab untuk sebuah kerinduan dan kegalauan hati. Senang rasanya menciumi pipi tembemnya, tak bosan-bosannya kukecup berkali-kali.

Menjelang jam 20.00 waktunya ritual menutup hari. Gosok gigi, cuci muka tangan kaki, naik ke ranjang dan berdoa bersama. Tak selalu mulus karena ada saja acara tivi yang bisa mengalahkan ritual malam ini. Aku menanti...sabar sembari membaca novel yang tak selesai-selesai. Novel lawasnya Nora Roberts, Northern Lights (Cahaya Kutub). Akhirnya lelah dan ngantuk datang jua menjerat jagoan kecilku.

Setelah berdoa, mulailah curahan hatinya keluar meski agak irit. Namun kutahu hatinya sudah ringan, seringan kapas. Nak, jalan hidupmu masih panjang... masih banyak pengalaman yang akan kaulalui. Dan tentang masalah yang tadi sore, bukanlah masalahmu sayang... Cukuplah kau tau, ibu sayang kamu..amat sayang... Tak lama, tidurlah ia.

Senin, September 06, 2010

kau

sangat berharga waktu itu buatku
cukuplah untuk bisa berjumpa
kekasih hati yang kudamba
kepadanyalah aku ingin mencumbu

kau..
sangat kucinta dari segala yang ada
mampu menggetarkan palung hati hingga ke raga
dan menghangatkan bara dari kebekuan hati

kau...
mampukah aku tanpamu dalam sepiku
membayangkannya saja kutak sanggup
berkali-kali pula kurindu

dan sungguh,
kucintai engkau sepenuh hati dan jiwaku

Kamis, September 02, 2010

sapamu

Cinta,
sapamu membangunkan lelapku. Sukacita menjemputku sepagi itu, asaku membumbung tinggi menggapai langit-langit kerinduan. "Hari ini, aku ingin bertemu denganmu," kataku dalam hati. Meski aku tau mustahil untuk bertemu denganmu namun dengan harap itulah aku manatap.

Kasih,
kesalahanku adalah meminta. Meminta yang tak pantas kupinta. Kau sudah berikan yang bisa kauberi. Sesaat aku terjaga mimpi penuh bunga ternyata tak semua fana punya bunga. Bagai padang gersang tanpa ilalang, dahagaku tak terobati. Entah jika esok atau lusa atau esoknya lagi...aku tak bisa memilih saat. Hanya Ia-lah Sang Waktu. Satu hal, "Kerinduanku adalah kerinduanku, sayang...", sebab saat ini sepertinya hanya aku saja yang rasakan.

Sayang,
denganmu aku ingin mengasah kesejatian dengan pisau kejujuran. Bila harus kulalui kerikil bahkan jalan berbatu, taukah engkau bahwa aku pernah lewatinya? Namun apakah engkau tau, kali ini aku membawa sejuta cinta...

Rabu, September 01, 2010

tak ada puisi

malam ini tak ada puisi...
bagai pujangga kehilangan kata
terbata dan tak sepatah pun
tak ada syair dalam penanya
apalagi imaji, nihil

bagai lilin tak berdian
luruh dalam titian
tak mau hidup sinarnya
yang tertinggal kemuraman

malam ini tak ada puisi..
seperti purnama kehilangan jingga
maka kututup kelam ini
dengan asa untuk fajarku

Selasa, Agustus 31, 2010

tak sanggup tanpamu

malam ini aku tak ingin berpisah denganmu
hatiku kelu dengan anggukan lemah
saat kau akan tinggalkan aku
melihatmu dan aku memelukmu sekali lagi
semoga kau rasakan beratnya aku melepasmu,
namun tetap harus kulepas engkau pergi

selepas bayangmu hilang...
sepi merasuki puing-puing kalbu
terguguk aku mendekap malam
serasa tercabut nyawaku dari jiwa
memaksa menerima kehampaan

aku tak sanggup tanpamu...

Minggu, Agustus 29, 2010

apa kabarmu

Kasihku,
apa kabarmu di senja suram ini?
taukah engkau, ponselku bisu sepagi itu..
seperti denyut nadi yang melemah
membuatku merasa tak bernyawa lagi

kasihku,
kutanya padamu di senja ini..
apakah kau miliki rindu untukku
jika kau punyai rindu untukku
kau akan tau, rinduku lebih
dari yang kaupunya...

rindu ini kejam, sayang
ia memenjarakan keinginanku
maka datanglah menjemputku
bukalah tali yang mengikatku
agar aku terbebas dari belenggu
peluk erat aku dengan sayap kasihmu
ajak aku menembus pongahnya mega
menuju surga cinta kita berdua

senja itu

senja itu,
katamu meraba kerut keheninganku

"Cinta, buatkan aku sebuah puisi..
yang indah seperti senyummu
seperti warna binar bola matamu
menyenangkan seperti tawamu

taukah kau Cinta,
senja ini menjeratku
karena hanya mimpi yang setia menemaniku
hingga kutakberdaya
dengan apakah aku bisa melawannya?
cuma bayangmu yang bisa
kusentuh dan kuraba dalam imajiku

Cinta, buatkan aku sebuah puisi..
ingin kutau sedalam apakah cintamu padaku
seluas apakah kasihmu untukku
sebesar apakah lara rindumu
katakan Cinta..."

Rabu, Agustus 25, 2010

selamat malam


sampailah kita pada cerita
dimana cinta yang berbicara
kita tau yang kita mau

beri tempat pada pijar cinta
yang sempat meredup letih

ijinkan aku mendekap erat hangat
merapat mendengar detakmu
menemanimu malam ini
dan akan kulabuhkan rindu
pada dahsyatnya cinta yang kita punya

selamat malam cinta...

kudengar suaramu

kudengar suaramu...
mengusik kerinduan
kurekam baik-baik
agar bisa kujadikan tembang
yang melantun saat inginkan hadirmu

kau tau,
engkaulah yang kujumpai
dalam tiap mimpiku

kau tau,
engkaulah pelangi
dalam tiap langkahku

kau tau,
engkaulah kata
dalam tiap syairku

hanya untukmu dan padamu...
kuberikan tiap sepi malamku

tertatih

tertatih jalanku kepada siang
mencoba tegak berdiri perlahan
kau lepaskan aku bagai layang
dan sisakan setumpuk lara

masih kuingat, kau awali kala itu
tawarkan sebuah lembaran
lalu kusambut uluran tanganmu
untuk bersama menulis sejarah
....
pada sebuat saat
tak sempat kusiapkan sebuah tempat
untuk sepatah kata "sakit hati"
kini kau lempar aku
ke sudut yang penuh sayat

kau pernah bisikkan pada malamku
"kujaga hatiku untukmu selalu"
mungkin memang tak pantas aku
karena berakhir hanya sampai disini
seolah semua tanpa arti...

pagiku kelam

pagiku kelam dan suram...
tangis nat mengiringi kekelamam
tangisku semakin mendalam
mengiringi kedukaan awal hariku

pagiku tanpa pelangi
langit kosong pucat pasi
surya layu memancar bosan
mendung menggantung bergoyang

*entah bagaimana aku harus lalui hariku...

penutup malamku

penutup malamku yang panjang...
adalah sebuah air mata
tanda kesedihan mendera
dan sang saat menjadi raja
atas sebuah tragedi

kubayangkan malam-malamku sepi
ini bukan ilusi bukan juga mimpi
bagaimana aku bisa tanpamu
membayangkannya, terasa nyeri...

ingin menjerit,
berontak melawan tapi tak berdaya
kais, mencari gambaranmu....
yang hilang ntah sampai kapan
engkau akan muncul kembali..

*cinta, aku akan merindukanmu

Minggu, Agustus 22, 2010

gerimis

gerimis sore tadi membawaku pada sebuah keinginan
untuk membawamu hadir dalam kemustahilan
bisa duduk bersanding berdua bercerita
penuh dengan tawa canda kata
membuat hati tertawa
atau mungkin bahkan tak ada kata
membiarkan hening yang akan menyapa
hanya lewat sentuhan dan bola mata
kataku padamu tadi, datanglah malam ini...
agar penuhlah sebuah malam panjangku
maka kau akan tau,
cintaku bagai gerimis yang semakin deras

penuh dengan bayangmu

masih saja benakku penuh dengan bayangmu
gambaran dirimu muncul tiap kukedip mataku
tampak jelas senyummu menyapaku
dan senyum itu akan kuingat selalu
dengan rona kemerahan pada pipimu
sumuk, katamu bila kutanya mengapa pipimu merona...

kenangan ini hadir dalam pagi yang merindu

Rabu, Agustus 18, 2010

cinta

cinta,
sore ini kautinggalkan tanya
untuk sebuah tatap mata
dibungkus dalam lampin rencana
yang tergali dalam kata "usaha"

cinta,
jika boleh aku memilih
aku ingin waktu berpihak
namun ternyata tak ada silih
hingga mata nanar terisak

cinta,
mengapa kau diam?
jangan kau buat makin kusam
aku tak kuasa lagi memendam
akan kerinduan yang tak mau redam

cinta,
kau bilang kau sayang
sampai tak bisa digambarkan
tak perlulah kau bimbang
nanti pasti ada jalan

Jumat, Juli 09, 2010

SALAM PAGI

Selamat pagi, sayang...
biarkan pagi ini matahari turut suka
melihat senyummu

Kekasihku sayangku cintaku...
pagi ini jiwaku datang padamu
dan mendekapmu erat
seperti semalam ketika
kelam menghampirimu
aku pun turut bersamamu

karena kubawa dirimu dalam hatiku
kemanapun aku pergi

Selasa, Juni 01, 2010

MANTAN TERINDAH

ketika hari ini kautanyakan kepadaku
siapa mantan terindah

kujawab dengan sebenarnya
dan kautanya sekali lagi
lalu kujawab berkali-kali

tetap saja kau tak mengerti...
(kau tak pernah mencerna makna kata-kataku)

engkaulah mantan terindahku...
dahulu, kini dan selamanya...

CATATAN UNTUKMU

deretan gigi terlihat berjejer rapi
ketika bibirmu mengukir senyum
dengan bola mata yang mencari-cari
sebuah ruang untuk bersemayam

kala senja sudah tua merenta
di sebuah sudut tempat bertemu
ada dua pasang bola mata
dan sepasang hati yang terpaku

enggan, untuk beranjak menyudahi
meski kelam pongah memanggil
dengan mangkuk tak berisi lagi

ahh...kenangan itu adalah awal yang tentunya kau tahu
namun apakah kau ingat, bila esoknya kau rindukan aku
dan esok kemudian hanya ingin bersua, berjumpa dan bertemu
aku masuk dalam jerat cintamu

....
kurindukan engkau, perhatian dan tatapan yang dulu
kucari, kucari dan ingin kujebol dinding tebal itu
yang halangi pandanganku ke kedalaman matamu
kutanyakan padamu kemana perginya yang kucari
kau jawab ada tersimpan aman dalam hati
kuinginkan kau tunjukkan....
seperti waktu malam-malam itu...
di sebuah sudut kedai tak berarti...

Senin, Mei 17, 2010

MENCOBA TAK MENANGIS

kumencoba untuk tak menangis
aku bisa lakukan
namun tetap saja hatiku
teriris manis

aku rindu sorot matamu yang dulu
aku rindu sentuhanmu....
mengapa kau juga tak tau...
sudah hilangkah tertiup sang bayu?

mengapa tak kujumpai sapa sayangmu
mengapa tak kudapati lembutnya pelukmu
pula dengan hangatnya cintamu...
tak lagi datang menghampiriku

lupakah engkau
bagaimana memandangku saat itu?
lupakah engkau
akan sebuah perjalanan cinta yang lalu?

malam ini, untuk kesekian kali
aku menahan keinginan...

Kamis, Maret 11, 2010

ANGGREK BERBISIK

Bisik hati Anggrek, "Apa kabarmu, kekasihku.. taukah engkau, aku di sini menantimu. Kegelisahan yang selalu merambah jiwaku hanya bisa terobati saat bertemu denganmu. Sukacita ada ketika mata bertatap mata. Tak kau lihatkah kini, cintaku tumbuh subur meski terhalang seribu palang, ia mencuat di sela-selanya dan menjalari dinding hingga menutupi palang itu sendiri. Aku hanya bisa merasakan bayangmu hadir, begitu kejamnya engkau bila menyiksaku seperti ini. Akankah aku bisa bersamamu hari ini... Ibarat matahari yang tiap pagi tak akan ingkar bersinar, keinginan ini juga tak kunjung pupus. Keinginan untuk bertemu, berkata lalu diam membisu dalam keheningan penuh hasrat. Penuhilah hatiku dengan cintamu dan isilah jiwaku dengan kasihmu, tak perlu kukatakan betapa aku sungguh-sungguh merindukanmu. Karena kata tak cukup untuk sebuah rindu untukmu, cukuplah kau dengar suaraku. Maka engkaupun akan tau tak hanya rindu yang ada..."

Selasa, Maret 09, 2010

PUISI

Kekasihku, engkau bertanya padaku
apa arti sebuah puisi?
Kupandang kedua pupil matamu,
ujarku sembari menyentuh bibir mungilmu,
yang selalu membuatku ingin mengecup,

dan engkau tetap bertanya bertanya
dengan bola matamu yang penuh cinta,
apa arti sebuah puisi?

Sayangku,
jawabku, puisi adalah bola matamu,
bibir mungilmu
pipimu yang memerah, rambutmu yang harum...

Puisi adalah..dirimu

DENYUT NADIKU

...rasakan denyut nadiku
...rasakan hembusan nafasku
...dalam tiap helaan
...dan tiap gerakan
...di situ ada cinta

membayangkanmu selalu saja
antara ada dan tiada
antara nyata dan maya
tak tersentuh namun dekat
ingin kugapai sepenuh hati
namun tak berdaya

saat mata saling tatap
kucari makna tersirat
adakah rasa yang sama
seperti kutawarkan padamu

andai saja waktu bersahabat
ingin kuarungi tiap menit
bersamamu dan tak akan lepaskanmu

..bisakah engkau mengerti,
di kedalaman hati...
yang selalu mendamba

Kamis, Februari 25, 2010

TERJEREMBAB KEPASTIAN

berlalu hari dengan keraguan
semakin aku ingin menghindari
saat itu pula aku mendapati
terjerembab dalam kepastian

sepenggal catatan kenangan akan dirimu
tak akan berlalu tiap surya tenggelam
pun ketika mataku terlelap
masih kupungut sisa serpihan
bayangmu hadir di pelupuk mata

semakin kupangkas kepastian ini
agar bisa habis rata dengan bumi
ternyata bertambah meninggi...

Selasa, Februari 16, 2010

Selasa, Februari 02, 2010

HUJAN UCAPAN


Aku tidak menyangka, sebegitu perhatiannya temen-temen atas hari lahirku. Ucapan beruntun via facebook dimulai bahkan sebelum hari lahirku (katanya dp dulu...) Ada-ada saja. Ini bukti jejaring sosial di dunia maya ini sungguh menjadi alat komunikasi yang efektif. Terimakasih atas perhatian dan doa teman-teman semua... Ilove you all my friends.. GBU

Sabtu, Januari 30, 2010

Jahanam Itu Masih Berkeliaran...

Kutulis status di facebook beberapa waktu lalu, Jahanam itu masih berkeliaran mencari mangsa. Waktu itu memang aku sedang teringat Si Jahanam yang menyamar..:)) Komentar dari temen-temen banyak juga, cukup menghibur aku. Ada yang bertanya, "Weittt..makhluk apaan itu..??" Hihi...makhluk yang menyeramkan tentunya sampai aku bergidik. Ada juga menulis,"Emang belum ketembak?" ohhhhh...memangnya harus mati ya? Tapi ada yang bilang gini, "Jahanam kok dipikir", Yes. Kok dipikir? Kayaknya emang lebih baik ditembak aja ya daripada dipikir. Ada teman yang baik lho. Dia nulis,"Kok nesu ngono to...tak enteni nang ym yo..."

Ternyata masih ada orang baik ya. Aku pikir dunia kebaikan sudah runtuh dengan realita yang sudah aku terima. Ternyata masih ada yang perhatian. Aku pikir itu telah menjadi beku. Sesaat lalu dunia terasa gelap bagiku. Semua semu dan kebohongan mengitarinya. Namun saat kubuka mata, aku dikelilingi pancaran kasihNya.

Selasa, Januari 26, 2010

KETIKA ENGKAU DATANG

Ketika engkau datang
tawarkan bahagia untukku
ketika itu kusambut tanganmu
dengan seluruh jiwa ragaku

jalani hari bersamamu
bahagia, tawa, suka, ceria
duka, tangis, kesal, marah
warnai sejarah hidup
serasa melayang dan melambung
yang ada hanya sayang

ukiran itu kini tiada arti
terhempas aku mendapati
penghianatan selama ini

tiada hari tanpa tangis kudapati
terasa berat aku jalani
sia-sia, sia-sia, sia-sia
semuanya terbukti dan nyata
bahwa engkau tidak cintai aku

SEGALA CARA

aku coba segala cara
untuk bisa lupakanmu

kebodohan yang kuperbuat
sungguh kusesali kini
tapi tak ada bubur yang enak
terasa pahit dan asam

betapa hidup ini jahat
dengan adanya titik hitam
pemberianmu

kutertatih merangkak
belajar tegak kembali
menatap hidup yang ternyata
tidak semua hitam

bersama cinta yang kudapat
dari teman dan sahabat
kuukir senyumku kembali

Senin, Januari 25, 2010

Senin, Januari 04, 2010

TAHUN BARU MENANTANG

Tahun 2009 telah berlalu, tanda waktu bergulir menghantar tiap nafas hidup manusia. tahun baru yang akan kulalui terbentang menantang. Langkahku tegap menuju ke depan, meski dengan banyak kaki dan tangan menopangku. Teman-teman yang dengan tulus membantuku untuk tegak dan tidak menoleh kepedihan di waktu lalu yang bisa saja membuatku menjadi lemah dan pudar cintaku padaNya.

Seluruh cerita tentang Diana dan Daniel, berikut puisi Sophia dengan Sang Pujangganya atau puisi tentang "aku" akan aku akhiri mulai dari akhir tahun 2009. Aku akan buat cerita yang lebih baik lagi. Masih akan kugores sebuah cita dan suka yang akan kuraih. Masih banyak yang akan kutoreh dalam lembaran yang baru, bukan dalam lembar usang dengan sejuta khayal.

Realita itu yang akan kujamah. Sebuah tuntunan yang kudapat sebagai kado akhir tahun membuat mataku terbelalak akan sebuah kenyataan. Sakit tapi itu menjadi penguat jiwaku. Pedih karena aku tak menyangka betapa tajam pisau itu menyayat hatiku. Kini, setapak-demi setapak kulangkahkan kaki menuju masa depan yang lebih baik.

Terima kasih Tuhanku, terimakasih temanku dan seluruh yang tahu akan diriku.