Petang ini,
kudapati sorot matamu penuh cinta
senyum manis menambah warna
lautan rindu bergejolak di sana
menggurat pada wajah penuh pesona
Kupeluk,
jika kau dengar jantungku bertalu
irama yang sama dengan gejolak lautan matamu
semakin erat kupeluk engkau
di sepanjang tepian menuju malam
Kusadari,
kasihmu tiada tara...
berdiri tegak tanpa ragu
memberiku cinta yang tak pernah kuduga
dan pelangi pada langit waktuku
Terimakasih cinta
Mungkin tak ada yang istimewa, namun dalam hidup tak ada yang tak istimewa jika kita melihat dari sisi positif. Yang tertuang hanyalah sebagian kecil dari isi kepala yang penuh inspirasi, ide dan imaginasi, sebab jika tak dituang dalam kata, kepala tak mampu menampung hal baru. Silakan berbagi...
Selasa, November 30, 2010
Sabtu, November 20, 2010
rahasia rasa
sebelum kututup hari ini
ingin kuberitau kepadamu
satu hal yang kusimpan rapat
haram untuk terucapkan
karena tak ingin nodai bibir
yang selalu kau kecup lembut
meski kadang rasakan durinya menancap
sampai malam ini aku cukup bertahan
untuk berusaha tidak meringis nyeri
terutama saat cerita dimulai
dan layar terkembang lebar
seperti film tanpa sensor
ohhh tidak, aku tak bisa ucapkan...
kuhanya berharap tak berjumpa
dengan rasa yang mampu goyahkan
apa yang telah kubangun bersamamu
nyeri itu akan kalah
dengan cintamu padaku
ingin kuberitau kepadamu
satu hal yang kusimpan rapat
haram untuk terucapkan
karena tak ingin nodai bibir
yang selalu kau kecup lembut
meski kadang rasakan durinya menancap
sampai malam ini aku cukup bertahan
untuk berusaha tidak meringis nyeri
terutama saat cerita dimulai
dan layar terkembang lebar
seperti film tanpa sensor
ohhh tidak, aku tak bisa ucapkan...
kuhanya berharap tak berjumpa
dengan rasa yang mampu goyahkan
apa yang telah kubangun bersamamu
nyeri itu akan kalah
dengan cintamu padaku
bukan bayangan
Cinta,
bukan bayangan, khalayan apalagi ilusi
kini saatnya tiba meretas semu
yang mampu menggetarkan sunyi
dimana dua hati mampu bertemu
hasrat,
maka sua adalah kunci paling indah
terlukis jelas pada mata yang kelam
rindu pun terlepas bagai anak panah
lalu saling berpagut membuai malam
tak lelah,
menyusuri pematang bercampur deru
hendak menyempurnakan gemuruh asmara
serta menggenggam bulir-bulir cinta
agar segeralah menetes buih-buih madu
cinta,
biarkan malam ini melekat pada memori kalbu
dimana kita arungi lautan canda dan cumbu
dan sejuta peluk memenuhi riak-riak nadimu
kemudian terciptalah kawah rindu yang baru
bukan bayangan, khalayan apalagi ilusi
kini saatnya tiba meretas semu
yang mampu menggetarkan sunyi
dimana dua hati mampu bertemu
hasrat,
maka sua adalah kunci paling indah
terlukis jelas pada mata yang kelam
rindu pun terlepas bagai anak panah
lalu saling berpagut membuai malam
tak lelah,
menyusuri pematang bercampur deru
hendak menyempurnakan gemuruh asmara
serta menggenggam bulir-bulir cinta
agar segeralah menetes buih-buih madu
cinta,
biarkan malam ini melekat pada memori kalbu
dimana kita arungi lautan canda dan cumbu
dan sejuta peluk memenuhi riak-riak nadimu
kemudian terciptalah kawah rindu yang baru
Kamis, November 18, 2010
wahai kerinduan
saat kerinduan pada titik puncaknya
dan berdiri pongah gagah
seakan menghina dan mengejek
pada hati yang tak mampu menyangganya
tak bisa kuselami mengapa
berjaya ditengah-tengah gulana
tak sanggup kupadamkan merahnya
menjalar dan membakar jiwa
wahai kerinduan,
mengapa kau datang begitu rupa
tak lihatkah aku tertatih bersamamu
yang selalu menghampiriku...
biarkan aku bersahabat denganmu
agar tak hanya air mata
yang senantiasa datang
katakan, bila ingin berjumpa denganku
wahai kerinduan,
malam ini aku benar-benar tak sanggup
terlalu lelah aku berjalan
pada titian hari ini...
engkau begitu angkuh melenggang,
memaksa dan porak porandakan kalbuku
hingga aku tak kuasa menolakmu
dan aku terpenjara padamu..
wahai kerinduan...
dan berdiri pongah gagah
seakan menghina dan mengejek
pada hati yang tak mampu menyangganya
tak bisa kuselami mengapa
berjaya ditengah-tengah gulana
tak sanggup kupadamkan merahnya
menjalar dan membakar jiwa
wahai kerinduan,
mengapa kau datang begitu rupa
tak lihatkah aku tertatih bersamamu
yang selalu menghampiriku...
biarkan aku bersahabat denganmu
agar tak hanya air mata
yang senantiasa datang
katakan, bila ingin berjumpa denganku
wahai kerinduan,
malam ini aku benar-benar tak sanggup
terlalu lelah aku berjalan
pada titian hari ini...
engkau begitu angkuh melenggang,
memaksa dan porak porandakan kalbuku
hingga aku tak kuasa menolakmu
dan aku terpenjara padamu..
wahai kerinduan...
Rabu, November 17, 2010
hari ini penuh sesak
cinta,
hari ini penuh dengan sesak
ia mengalir penuhi ruang nalarku
memadati rasa yang timbul tenggelam
kata rindu yang kau tulis
makin membuat tersiksa
tak kuasa bagaimana harus bertahan
kemudian hanya tangis sebagai jawaban
sungguh tak berdaya
hingga hari merambat pada malam
seolah tanpa tulang yang menopang
melangkah gontai, mengais pada tepian
galau mengiringi kebekuan
cinta,
hadirlah...
pada hati yang penuh bara
sapamu bagai sang bayu
dapat memberi kesejukan
hari ini penuh dengan sesak
ia mengalir penuhi ruang nalarku
memadati rasa yang timbul tenggelam
kata rindu yang kau tulis
makin membuat tersiksa
tak kuasa bagaimana harus bertahan
kemudian hanya tangis sebagai jawaban
sungguh tak berdaya
hingga hari merambat pada malam
seolah tanpa tulang yang menopang
melangkah gontai, mengais pada tepian
galau mengiringi kebekuan
cinta,
hadirlah...
pada hati yang penuh bara
sapamu bagai sang bayu
dapat memberi kesejukan
Minggu, November 14, 2010
jika aku bersamamu
jika aku bersamamu malam ini...
menemani lilin-lilin
yang telah siap akan kau tiup
berteman dengan senyummu
dan menatap sinar matamu
atau mendengarkan cerita
mengalir di setiap kata
yang meluncur dari bibirmu
jika aku bersamamu malam ini...
menanti hari baru
dengan tak bosan memandangimu
menyentuh tiap sisi wajahmu
sambil berharap, meski aku tau
harapan hanyalah harapan...
menemani lilin-lilin
yang telah siap akan kau tiup
berteman dengan senyummu
dan menatap sinar matamu
atau mendengarkan cerita
mengalir di setiap kata
yang meluncur dari bibirmu
jika aku bersamamu malam ini...
menanti hari baru
dengan tak bosan memandangimu
menyentuh tiap sisi wajahmu
sambil berharap, meski aku tau
harapan hanyalah harapan...
Sabtu, November 13, 2010
menunggu salam
mataku tetap bertahan
menunggu jawaban
akan sebuah salam
yang teriring saat berjalannya malam
hingga pada titik batas
antara harapan dan putus asa
aku tak sanggup menanti sendiri
aku berlari pada yang Ilahi
tidak banyak, hanya satu
: kata-katamu untukku malam ini :
agar sunyi hatiku
jauh dari gulana
cinta,
kutunggu hingga esok pagi
aku tak mau mimpi
karena hanya menumpuk sedih
menunggu jawaban
akan sebuah salam
yang teriring saat berjalannya malam
hingga pada titik batas
antara harapan dan putus asa
aku tak sanggup menanti sendiri
aku berlari pada yang Ilahi
tidak banyak, hanya satu
: kata-katamu untukku malam ini :
agar sunyi hatiku
jauh dari gulana
cinta,
kutunggu hingga esok pagi
aku tak mau mimpi
karena hanya menumpuk sedih
Selasa, November 02, 2010
kejujuranmu
badai dan hujan
membelah bumi kita
kejujuranmu
daun pun luruh
disapu angin jauh
kau sayang aku
ranting berserak
melintang pada jalan
taukah engkau
aku juga sayang padamu
membelah bumi kita
kejujuranmu
daun pun luruh
disapu angin jauh
kau sayang aku
ranting berserak
melintang pada jalan
taukah engkau
aku juga sayang padamu
Langganan:
Postingan (Atom)