Kutulis status di facebook beberapa waktu lalu, Jahanam itu masih berkeliaran mencari mangsa. Waktu itu memang aku sedang teringat Si Jahanam yang menyamar..:)) Komentar dari temen-temen banyak juga, cukup menghibur aku. Ada yang bertanya, "Weittt..makhluk apaan itu..??" Hihi...makhluk yang menyeramkan tentunya sampai aku bergidik. Ada juga menulis,"Emang belum ketembak?" ohhhhh...memangnya harus mati ya? Tapi ada yang bilang gini, "Jahanam kok dipikir", Yes. Kok dipikir? Kayaknya emang lebih baik ditembak aja ya daripada dipikir. Ada teman yang baik lho. Dia nulis,"Kok nesu ngono to...tak enteni nang ym yo..."
Ternyata masih ada orang baik ya. Aku pikir dunia kebaikan sudah runtuh dengan realita yang sudah aku terima. Ternyata masih ada yang perhatian. Aku pikir itu telah menjadi beku. Sesaat lalu dunia terasa gelap bagiku. Semua semu dan kebohongan mengitarinya. Namun saat kubuka mata, aku dikelilingi pancaran kasihNya.
Mungkin tak ada yang istimewa, namun dalam hidup tak ada yang tak istimewa jika kita melihat dari sisi positif. Yang tertuang hanyalah sebagian kecil dari isi kepala yang penuh inspirasi, ide dan imaginasi, sebab jika tak dituang dalam kata, kepala tak mampu menampung hal baru. Silakan berbagi...
Sabtu, Januari 30, 2010
Selasa, Januari 26, 2010
KETIKA ENGKAU DATANG
Ketika engkau datang
tawarkan bahagia untukku
ketika itu kusambut tanganmu
dengan seluruh jiwa ragaku
jalani hari bersamamu
bahagia, tawa, suka, ceria
duka, tangis, kesal, marah
warnai sejarah hidup
serasa melayang dan melambung
yang ada hanya sayang
ukiran itu kini tiada arti
terhempas aku mendapati
penghianatan selama ini
tiada hari tanpa tangis kudapati
terasa berat aku jalani
sia-sia, sia-sia, sia-sia
semuanya terbukti dan nyata
bahwa engkau tidak cintai aku
tawarkan bahagia untukku
ketika itu kusambut tanganmu
dengan seluruh jiwa ragaku
jalani hari bersamamu
bahagia, tawa, suka, ceria
duka, tangis, kesal, marah
warnai sejarah hidup
serasa melayang dan melambung
yang ada hanya sayang
ukiran itu kini tiada arti
terhempas aku mendapati
penghianatan selama ini
tiada hari tanpa tangis kudapati
terasa berat aku jalani
sia-sia, sia-sia, sia-sia
semuanya terbukti dan nyata
bahwa engkau tidak cintai aku
SEGALA CARA
aku coba segala cara
untuk bisa lupakanmu
kebodohan yang kuperbuat
sungguh kusesali kini
tapi tak ada bubur yang enak
terasa pahit dan asam
betapa hidup ini jahat
dengan adanya titik hitam
pemberianmu
kutertatih merangkak
belajar tegak kembali
menatap hidup yang ternyata
tidak semua hitam
bersama cinta yang kudapat
dari teman dan sahabat
kuukir senyumku kembali
untuk bisa lupakanmu
kebodohan yang kuperbuat
sungguh kusesali kini
tapi tak ada bubur yang enak
terasa pahit dan asam
betapa hidup ini jahat
dengan adanya titik hitam
pemberianmu
kutertatih merangkak
belajar tegak kembali
menatap hidup yang ternyata
tidak semua hitam
bersama cinta yang kudapat
dari teman dan sahabat
kuukir senyumku kembali
Senin, Januari 25, 2010
Senin, Januari 04, 2010
TAHUN BARU MENANTANG
Tahun 2009 telah berlalu, tanda waktu bergulir menghantar tiap nafas hidup manusia. tahun baru yang akan kulalui terbentang menantang. Langkahku tegap menuju ke depan, meski dengan banyak kaki dan tangan menopangku. Teman-teman yang dengan tulus membantuku untuk tegak dan tidak menoleh kepedihan di waktu lalu yang bisa saja membuatku menjadi lemah dan pudar cintaku padaNya.
Seluruh cerita tentang Diana dan Daniel, berikut puisi Sophia dengan Sang Pujangganya atau puisi tentang "aku" akan aku akhiri mulai dari akhir tahun 2009. Aku akan buat cerita yang lebih baik lagi. Masih akan kugores sebuah cita dan suka yang akan kuraih. Masih banyak yang akan kutoreh dalam lembaran yang baru, bukan dalam lembar usang dengan sejuta khayal.
Realita itu yang akan kujamah. Sebuah tuntunan yang kudapat sebagai kado akhir tahun membuat mataku terbelalak akan sebuah kenyataan. Sakit tapi itu menjadi penguat jiwaku. Pedih karena aku tak menyangka betapa tajam pisau itu menyayat hatiku. Kini, setapak-demi setapak kulangkahkan kaki menuju masa depan yang lebih baik.
Terima kasih Tuhanku, terimakasih temanku dan seluruh yang tahu akan diriku.
Seluruh cerita tentang Diana dan Daniel, berikut puisi Sophia dengan Sang Pujangganya atau puisi tentang "aku" akan aku akhiri mulai dari akhir tahun 2009. Aku akan buat cerita yang lebih baik lagi. Masih akan kugores sebuah cita dan suka yang akan kuraih. Masih banyak yang akan kutoreh dalam lembaran yang baru, bukan dalam lembar usang dengan sejuta khayal.
Realita itu yang akan kujamah. Sebuah tuntunan yang kudapat sebagai kado akhir tahun membuat mataku terbelalak akan sebuah kenyataan. Sakit tapi itu menjadi penguat jiwaku. Pedih karena aku tak menyangka betapa tajam pisau itu menyayat hatiku. Kini, setapak-demi setapak kulangkahkan kaki menuju masa depan yang lebih baik.
Terima kasih Tuhanku, terimakasih temanku dan seluruh yang tahu akan diriku.
Langganan:
Postingan (Atom)