Jumat, Oktober 30, 2009

SOPHIA BERKATA

Sophia berkata :

ijinkan aku mengerti akan semua misteri ini
agar tak kelam lagi jalanku
kembali bening sebening janjimu

ijinkan aku basuh lelah jiwamu
dengan selendang warna pelangi
yang telah kita rajut siang malam

ijinkan aku kembali menikmati
jerat hangat dalam dekap senyummu
menuju arus telaga surga berwarna

aku ingin selalu bersamamu
kembalilah secepat sang bayu
jemput di tempat aku menunggu
engkau akan tahu betapa aku merindu

SEMBILAN BELAS BULAN SEMBILAN



tanggal sembilan belas bulan sembilan tahun ini

aku memaknainya penuh bunga

pasti engkau juga tak kan lupa

sepanjang pagi hingga siang merambat

tak secuilpun aku tanpamu


hambar kutiti saat ketika kudapati diriku

berteman kerinduan yang tak berkesudahan

pilu memanggil namamu tiada henti

sulitnya menghapus onak air di pipi


rinduku entah dengan apa harus kugambarkan

sayangku entah bagaimana harus kubuktikan

yang kujalani hanyalah melayang.....

menahan kesabaran berujung bahagia


waktu....

jemputlah kekasihku di ujung dunia

atau...

bawalah aku ke ujung dunia itu

agar semua hampa ini berakhir sudah



LILIN KESEMBILAN

Ketika bunda tau engkau semakin tumbuh
melihatmu tertawa dan menangis
engkau sedang berjuang
untuk semakin dewasa dan mengerti
apa itu kehidupan
menjadi bayi, bocah dan anak
tak banyak yang ibu berikan
hanya yang bisa kamu nikmati
dari kecil hingga tak terhingga
sepanjang hidupmu...
pagi itu lilin ke 9 kau tiup
masih dengan mata sisa tidur semalam tapi bunda tau
kau akan selalu bahagia
jalani hidupmu dengan kesabaran, Nak
jalanmu masih panjang membentang

Selasa, Oktober 20, 2009

BARISAN KATA SINGKAT

Diana sedang tercenung memandangi barisan kata di layar monitor komputer. Apa lagi yang sedang kau perbuat untukku, Dan? Mengapa selalu ada kendala untuk komunikasi kita? Benak Diana penuh tanya.

Dan, kekasih jiwa yang selalu berada di hatinya. Cukup manis dan hangat hubungan mereka untuk sepasang kekasih yang sedang memadu asmara. Penuh warna. Jalinan mereka penuh kerikil, tidak mudah bagi Diana juga Dan melakoni relasi yang penuh makna. Sudah seminggu diana dilarang sms. Telpon hanya diperbolehkan jika Dan menginginkan dengan sms terlebih dahulu. Diana bingung. Sungguh bingung.

Bagaimana mungkin aku harus menunggu sms Dan untuk mau menelponnya? Dan, kalau aku butuh bicara denganmu dalam 5 menit mendatang, bagaimana kamu bisa tau kebutuhanku untuk bicara denganmu? Aku terpenjara dalam keadaan yang tidak kumengerti, dan.

Seperti sekarang, aku ingin bertemu denganmu. Tapi yang kudapat hanya barisa ini yang kupandangi dari tadi. "Diana, aku berterima kasih karena kamu sudah jarang sms aku. Aku banyak pekerjaan dan saat ini aku sangat sibuk. Aku selalu sayang kamu, Dia. Bagaimana mungkin aku melupakan hubungan kita. Kita akan tetap selalu dekat. Bersabarlah. Semua demi kebaikan kita, kebaikan kamu dan aku".

HARAPAN PATAH

harapanku patah seiring perjalanan pagiku
kulihat kekosongan di lembar hidupku
pilu mendesir melagukan kemenangan
kembali aku menyadari aku tiada arti

saatnya belum tiba entah kapan
nafas tersengal sesenggukan berirama
mampu kalahkan gelegar kilat di langit
namun ternyata kau tetap diam membisu

kuasah setiap titian helaan nadiku
kubasuh setiap peluh di titik ronaku
asaku masih sama dengan saat lalu
ingin bertatap bercakap dengan senyummu

Senin, Oktober 19, 2009

MENITI HARI

Meniti hari yang melelahkan,
aku terpuruk dalam sebuah ketidakpastian
meniti saat yang tak berujung
aku terpenjara dalam sebuah pertanyaan

kemustahilan yang berawal kebahagiaan
kau buat seolah nihil kenyataan
kau dera aku dengan kata sabar
sebuah bentuk penyiksaan
membuat aku selalu berputar
namun tak sekata pun terjawab
kau pilih bahagiamu kini
diatas jerit deritaku

pujangga hatiku, kapankah ini berakhir?