mataku tetap bertahan
menunggu jawaban
akan sebuah salam
yang teriring saat berjalannya malam
hingga pada titik batas
antara harapan dan putus asa
aku tak sanggup menanti sendiri
aku berlari pada yang Ilahi
tidak banyak, hanya satu
: kata-katamu untukku malam ini :
agar sunyi hatiku
jauh dari gulana
cinta,
kutunggu hingga esok pagi
aku tak mau mimpi
karena hanya menumpuk sedih
1 komentar:
Puisi yang sangat bagus. Aku bukanlah seorang poet, tp aku bisa merasakan ungkapan perasaan yang dalam yang terkandung dalam puisi ini. Keep writing.
Posting Komentar