Selasa, September 09, 2008

KAPAN AKU BISA?

Siang menyengat kutembus kaca dari ruang tempat aku duduk, rasanya malas untuk berakrab-akrab dengan sang surya di siang itu. Tak lama, ngantuk menyerang saat rasa malas itu menyergap. Teman serasa tau penyakit itu datang, dia mengajakku untuk "jalan-jalan" sebentar. Aku setuju.

Tau tidak, kami "jalan-jalan" kemana? Dia mengajakku ke sebuah showroom peralatan memasak, akhir-akhir ini dia memang keranjiangan memasak, eh.. bukan, keranjingan membeli alat-alat memasak. Kemauan dan niat dia untuk belajar dan bisa masak patut diacungi jempol. Dia memang hampir tidak pernah menyentuh dapur, namun akhir-akhir ini, dia selalu berusaha untuk sempatkan masuk dapur, karena segala keperluan makanan sudah disediakan oleh ibunya yang tercinta.

Suatu saat dia sudah sibuk membawa resep kue untuk dia praktekkan di dapurnya yang mungil. Dia menimbang bahan yang akan dijadikan kue dengan sangat tepat, sesuai yang tertulis di resep. Dia sangat sibuk, tiba-tiba ibundanya datang, tak dinyana tak diduga, semua bahan dan peralatan yang dipegang oleh temanku itu sudah beralih tangan. Ibunya dengan sigap tanpa menimbang langsung membuat adonan kue. Temanku tidak membantah dan menurut saja apa yang diperintahkan oleh ibunya, tolong ambilkan ini itu...

Dia sangat mengerti bahwa dapur itu adalah "daerah kekuasaan" sang ibu. Maka dari itu, dipandangi kesibukan ibunya hingga tercium aroma kue yang sangat lezat untuk dinikmati. Kapan aku bisa memasak? demikian tanya temanku dalam hati..

Tidak ada komentar: