Hanya kamu, cuma kamu. Percayalah
dan kamu boleh percaya kata-kataku,
kata seorang pujangga ksatria
kepada dewi bulan yang muram
merengut hendak merajuk cinta pujangga
yang amat dipuja
dewi bulan tak hanya percaya
sinarnya tergantung dari pujaannya
demi sebuah angan dan harapan
bahagia hendak dicapai
bersama dengan ksatrianya
muram terhapus bukan khayalan
melintasi langit bertabur bintang asmara
menggapai pusaran laut surgawi
diiringi tembang merdu malaikat
sang pujangga membawa dewi bulan
di dunia penuh warna telaga
Tidak ada komentar:
Posting Komentar